PUISI
PERSAHABATAN
Suatu hari
seperti biasa Dea berangkat sekolah naik sepeda kesayangannya.Tapi hari ini dia
merasa begitu gelisah karena jam sudah menunjukkan pukul 07:00 pagi tapi dia
masih di jalan.Dengan tergesa-gesa ia mengayuh sepedanya. (pertigaan masuk
jl.setiabudi).
Sedangkan Siska
CS (Siska,Nine,&Melly) sedang membicarakan sesuatu. (depan kelas di balkon)
Melly : “Heh Sis, kamu tau gak? Denger-denger nih, sekolah kita mau
ngadain lomba puisi loh...”
Melly : “Heh, ini serius!!”
Siska : “Ya ya ya , emangnya kapan diadainnya?”
Melly : “Diadainnya hari Rabu depan. Kamu ikut ya? Kamu kan berbakat
sis.. ahahahaha...”
Nine : “Hah? Berbakat?! Hahaha.. Emangnya kamu bisa baca puisi sis?”
Siska : ”Heh, gini-gini nih gue pernah menang tau!”
Nine& Melly : “Menang lomba baca puisi??” (Heran)
Siska : “Bukan! Tapi, menang lomba makan krupuk! Hahaha” (tertawa)
Nine : ”Hah,bilang aja gak bisa!.”
Siska :”Enak aja,ok ok. Kita buktiin aja nanti,aku pasti yang menang.”
(Bel Berbunyi)
Dea sedang menaik dengan
tergesa-gesa ,berharap hari ini dia tidak terlambat masuk kelas.Tepat di depan
kelas dia bertemu dengan siska CS.
Nine : ”Hai dea.. Gak biasanya terlambat?”
Dea :”Iyah...tadi bantuin ibu dulu jadi terlambat deh..!!”(Dengan
nafas terengah-engah).
Siska :”Kalau terlambat,ya terlambat aja keles. Gak usah pake
alasan!.”
Nine :”Hih si Siska,apaan sih!ikut-ikutan aja.”
Dea :”Yaa udah aku masuk dulu yaahh...!!”
Nine :”Iyaahh....!!
Siska :”Ngapain sih kamu belaiin si Dea idiot itu!”
Nine :”Heh kamu gak boleh ngomong gitu.”
Siska :”Terserah gue donk, mulut-mulut gue!.”
Melly :
”Udah-udah ayo masuk! Udah bell dari tadi nih”.
Mereka pun masuk ke kelas. Tak
lama Bu Rani seorang guru bahasa indonesia masuk ke kelas X AP2.
Bu rani :”Assalamualaikum wr.wb”
Siswa : “Waalaikumsalam wr.wb”
Bu Rani : ”Bagaimana kabar hari ini?”
Siswa : “Alhamdulillah! Luarbiasa! Allahu akbar! yes!“
Bu rani :
“ Ibu ingin menyampaikan sesuatu, kalau sekolah kita yang tercinta ini akan
mengadakan “LOMBA CIPTA BACA PUISI”
(Siswa bertepuk tangan)
Bu Rani :
“Jadi kalian yang ingin ikut lomba ini, akan membuat sebuah puisi hasil karya
sendiri, yang nantinya akan di bacakan di depan juri.“
Wulan :
“ Tema puisinya gimana bu?”
Bu Rani :
“ Temanya bebas, jadi kallian bebas berekspresi melalui puisi kalian “
Jam pelajaran telah usai,
pembelajaran kali ini sangat menyenangkan, mengingat Bu Rani adalah salah satu
guru favorit di kelas XAP2.
Wulan :
“Dea!kamu ikut ya? Pasti kamu yang menang.”
Nine : ”Iya De! Aku juga mau ikut? Siapa tau menang.”
Dea : ”M.. gimana yah?aku bingung”
Miranti : “Bingung?kenapa harus bingung?tinggal
daftar,trus baca puisinya,trus nunggu pengumumannya,trus udah deh!”
Wulan : ”Iya tuh De ikut aja!”
Funky :”Iya De,aku pasti dukung kamu 1000 % deh”
Dea : ”Ya deh aku ikut”
Funky :”Nah gitu donk,aku duluan yah”
Miranti : ”Mau kemana?”
Funky :”Kantin”
Miranti : “Funky, aku ikut..”
Tak disangka melly mendengar
percakapan mereka
(Lokasi PB)
Melly : “Sis, gimana persiapan lomba puisinya?”
Siska : “Tenang aja, udah disiapin semua kok”
Nine : “Giat amat luh sis”
Siska : “Iya lah”
Melly : “Eh eh eh, Aku denger-denger si Dea ikut lomba puisi juga
loh...”
Siska : “Yang bener?”
Nine : “Bagus tuh, dia pasti menang!”
Siska : “Heh (memukul bahu Nine), lu sebenernya dukung gue apa si Dea
itu sih?”
Nine : “Iya...dua-duanya deh”
Siska : “Gimana sih, labil luh”
Tiba-tiba Ida datang
menghampiri mereka
Ida : ”Eh kalian,koq bisa barengan gini yah. Gue boleh gabung
gak?”
Nine : “Boleh lah, sini!”
Ida : “Makasih (sambil duduk), kalian lagi ngomongin apa sih?”
Melly : “Ih kepo luh!”
Siska : “Gak ,kita Cuma lagi kumpul-kumpul aja kok”
Ida : “Oh gitu, aku pesen minuman dulu yah?”
Siska,Nine&Melly:
(mengangguk)
Sedangkan
Dea sedang ditaman bersama teman-temannya (Wulan, Funky & Miranti). Mereka
sedang asyik selfi dan Dea sedang menyendiri mencari inspirasi tentang
puisinya.
Miranti : ”Dea sini!Ayo kita selfi bareng.“
Dea : “Gak ah aku lagi cari inspirasi buat bikin puisi nih”
Wulan : ”Ciee yang mau ikut lomba puisi...”
Funky : ”Udah-udah!! Jangan ganggu dea”
Miranti : “Lanjut lagi nih”
Funky & wulan: ”Lanjut”
HARI PERLOMBAAN
Dea sedang terburu-buru naik tangga setelah
pendaftaran lomba cipta baca puisi. Dibalkon Dea pun bertemu Siska. Siska
dengan sengaja menabrak Dea hingga tersungkur dan lembar tulisan dan nomor urut
lomba puisinya pun terjatuh.
Siska : “Ops sorry, gak sengaja.”
Dea : “Iya gak papa”
Siska : “Jadi kamu ikut lomba puisi juga. Semoga menang yah,
menanggung malu. Hahah”
(Tiba-tiba Ida datang)
Ida : “Udah mau mulai tuh lombanya,yuk”
Dea : “Ayo”
Siska,Melly dan Nine, jalan menyusuri balkon didepan
kelas menuju tempat perlombaan di lobby atas sekolah.
Ida : “Hmmm aku pasti menang.. puisi aku kan baguuss aku mau
menampilkan yang terbaik “
Siska : “Iya deh Ida aku percaya sama kamu...”
Nine dan
Melly hanya tertawa, mendengar celotehan Ida. Sedangkan Dea di belakang merasa
sangat gugup karena perlombaan akan segera di mulai.
Bu Rani : “Kita akan mulai perlombaan ini!!.. mohon
peserta mempersiapkan diri”
Peserta : “Baik buu...”
Bu Rani : “Kita panggil peserta pertama adalah Ida ..
tepuk tangann”(Peserta bertepuk tangan ramai)
Ida : “Terimakasih ... Terima kasih..”
(Ida maju puisi)
Bu Rani : “Peserta selanjutnya adalah Nine”
(Nine maju puisi)
Bu Rani : “Peserta selanjutnya Siska”
(Siska maju puisi)
Nine : “Loh.. maaf bu itu bukannya puisi itu karya Chairil Anwar
yang judulnya ‘Aku’ yah?”
Bu Rani : “Gimana sis? Temen kamu ada yang tau tuh?
Aduh Siska...siska”
Suasana tiba tiba ramai
karena sorakan para peserta lomba lainnya dan para penonton
Bu Rani : “Yang terakhir maju adalah Dea”
(Dea Maju puisi)
(Tepuk tangan)
PENGUMUMAN LOMBA
Bu rani : “Ibu akan membacakan juara1,2 dan 3. Juara 3
diraih oleh Nine,juara 2 diraih oleh Ida, juara 1 adalah Dea”
Miranti,Wulan,Funky
mengerubungi Deadan bergantian mengucapkan selamat.
(Siska CS)
Nine : “Selamat ya Deaa ”
Dea : “Makasih ”
Siska : “Selamat ya Deaa...”
Dea : “Iya makasih.”
Siska : “Aku juga minta maaf yaaa... selama ini aku jahat sama kamu.”
Dea : “Iya gak apa-apa kok, akuudah maafin kamu.”
Miranti : “Eheeemmm giliran udah menang aja, baru sadar
terus minta maaf. “
Dea : “ Seetttt jangan ngomong begitu, Siska kan niatnya baik.”
Siska : “ Makasih Dea, udah mau maafin aku.”
(Merekapun berpelukan )